SEJARAH DESA WANTILAN
Pada masa penjajahan belanda, tersebutlah sebuah desa yang pada waktu itu tidak ada seorangpun yang berani mengusik ketenangan dan keamanan desa tersebut,baik oleh perampok masyarakat biasa maupun serdadu colonial belanda, karena pada waktu itu desa tersebut di pimpin oleh seorang jawara atau pendekar yang sangat di hormati dan di segani, bernama bapak kamar, karena beliau mempunyai komara, wibawa dan ilmu kesaktian yang pilih tanding, maka oleh belanda di sebuttuan yang dapat menyengat yang kalau di artikan dalam Bahasa sunda yaitu “Tuan anu boga pamatilan” maka sejak itulah desa tersebut bernama Desa Wantilan.
Menurut keterangan dari Bapak Tasan, Tokoh masyarakat desa wantilan yang juga merupakan mantan lurah Wantilan pada periode tahun 1949 sampai 1952, Desa Wantilan dulunya masuk ke dalam wilayah kecamatan kalijati, seiring dengan adanya pemekaran wilayah kecamatan, maka desa wantilan sejak tahun 1993 masuk kedalam kecamatan Cipeundeuy.sejak tahun 1932 sampai saat ini tahun 2019, desa wantilan telah beberapa kali mengalami pergantian Lurah/Kepala desa sebagai mana tersebut di bawah ini:
- Bpk. Salta
- Bpk. Emon
- Bpk. Salman Periode 1945-1946
- Bpk. Arkatan Periode 1946-1948
- Bpk. Kamar (Wantilan) Periode 1948-1949
- Bpk. Tasan (Rawa Bancet) Periode 1949-1952
- Bpk. Emid (Wantilan) Periode 1952-1955
- Bpk. Elo (Wantilan) Periode 1955-1963
- Bpk. Saju (Wantilan) Periode 1963-1967
- Bpk. Oyok A.R (Rawa Bancet) Periode 1967-1971
- Bpk. M. Ropi. s (Wantilan) Periode 1971-1979
- Bpk. Ahud Abdillah (Wantilan) Periode 1979-1987
- Bpk. M. Ropi. s (Wantilan) Periode 1987-1992
- Bpk. Kurniaadi (Kalijati) Periode 1992-1996
- Bpk. Marham (Wantilan) Periode 1996-2002
- Bpk. Yayan supardi (Wantilan) Periode 2002-2012
- Bpk. Taryo (Wantilan Kolot) Periode 2012-2018
- Bpk. Komarudin S.Pd., M.I.P. (Cibeunying kolot) Periode 2018-sekarang