Masyarakat internasional memeringati hari ini, Minggu, 1 Mei 2022, sebagai Hari Buruh Internasional atau dikenal juga sebagai May Day. Di Indonesia, May Day menjadi salah satu hari yang dijadikan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah. Di momen peringatan itu pula, masyarakat kelompok buruh dan pekerja biasanya menggelar aksi unjuk rasa dan menyuarakan tuntutan untuk kesejahteraan kaum buruh. Berikut sejarah yang melatarbelakangi peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei:
Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei
May Day ternyata bermula dari aksi yang dilakukan oleh para buruh di Chicago AS pada abad ke-19 yang menuntut dipangkasnya jam kerja menjadi lebih pendek. Dilansir dari NPR, (30/4/2022), ketika itu kaum buruh meminta jam kerja dipersingkat menjadi 8 jam sehari, karena sebelumnya jam kerja yang ditetapkan adalah 16 jam dalam sehari. Pada 1 Mei 1886, organisasi Federasi Buruh Amerika meminta pekerja di seluruh negeri untuk mogok agar tuntutan 8 jam kerja bisa digubris dan dipenuhi. Para buruh pun mengikuti arahan dari organisasi dan melakukan mogok kerja hinggga beberapa hari lamanya. Kemudian pada 3 Mei 1886, aksi yang dilakukan para buruh itu berubah menjadi anarkis. Pihak kepolisian dituding memihak penguasa kapitalis dan menyerang buruh yang tengah menggelar aksi demonstrasi di dekat pabrik McCormick Reaper.
Sehari berikutnya, 4 Mei 1886 diadakan pertemuan di alun-alun Haymarket, Chicago, Illinois, AS. Bukan membaik, kondisi saat itu menjadi semakin menegangkan dan kembali terjadi kerusuhan berdarah.
Polisi kembali ikut turun tangan dan memicu bentrokan yang mengakibatkan tewasnya petugas dan warga sipil. Sebuah bom bahkan meledak di antara barisan polisi di tengah huru-hara, tetapi sejarawan mengatakan tidak jelas apakah bom itu ditujukan untuk polisi atau kerumunan warga sipil. Bom itu pun dikaitkan sebagai sebuah konspirasi pembunuhan, 8 orang ditetapkan sebagai tersangka, meskipun tidak ada bukti keterkaitan mereka dengan bom yang diledakkan. Tak hanya dijadikan tersangka, bahkan 4 dari 8 tersangka itu dijatuhi hukuman gantung, meski banyak protes datang dari berbagai negara. Sebelum dieksekusi mati, salah satu terpidana bernama August Spies menyampaikan pesan yang cukup menohok "Akan ada saatnya keheningan kita akan lebih kuat daripada riuhnya suara yang Anda bungkam hari ini," kata dia. Kejadian itu lantas dikenal sebagai Haymarket Affair. Untuk menghormati perjuangan para buruh di Chicago, Konferensi Sosialis Internasional pada 1889 menetapkan 1 Mei sebagai May Day dan hari libur bagi buruh, yang kemudian disebut juga sebagai Hari Buruh Internasional.
Bagikan Berita Ini